Pemuas nafsu mama muda

Agen Capsa Terbaik 2018 - Pagi ini seperti biasa aku harus berangkat kantor. Dan tidak lupa juga aku mengantar anakku buat kerumah neneknya, walau sebenarnya bukan nenek aslinya atau tepatnya istri muda ayahku. Panggil Namaku Dion, saat ini aku sudah berkeluarga dan mempunyai seorang anak cowok berumur 4 tahun, Namanya Dika. Aku dengan istriku Reka sama-sama bekerja di peruasahaan yang berbeda.

Karena itu kami biasa menitipkan anak kami Dika, ke rumah neneknya. Yang tidak lain kerumah Papaku tapi karena dia juga bekerja , maka jadilah anakku di asuh oleh  istri muda Papaku. Namanya Nurmala seorang wanita muda yang usianya masih sama denganku yakni 25 tahun. Karena itu sampai sekarang aku belum bisa memanggilnya dia dengan sebutan apa dan dengannya aku mengukir cerita dewasa ini.
Sedangkan kakakku saja yang berumur 30 tahun dengan mudahnya memanggil dia Mama muda. Mungkin karena dia sama-sama wanita, istriku bekerja di perusahaan yang sama dengan Papa sedangkan aku memang sejak awal tidak mau mengekor pada Papaku akhirnya memutuskan untuk bekerja pada perusahaan lain. walau sebenarnya papa pemilik sendiri perusahaanya.

Sebenarnya Papa sudah menderita diabetes, jauh sebelum mamaku meninggal. Namun entah kenapa dia msih saja menikah dengan wanita yang masih muda lagi, akhirnya hal itu yang menjadi bomerang bagi diriku sendiri, yang akhirnya melakukan cerita panas. Saat itu aku sedang sendirian di rumah, karena istriku sedang pergi bekerja sedangkan aku mengambil cuti setelah kemaren baru pulang tugas kantor ke luar kota.

Siang itu sekitar pkl 10 pagi, mama mudaku datang kerumah. Aku agak terkejut karena DIka sudah pergi kerumahnya, namun dia bilang kalau Dika memang bersama pembantunya di sana sedangkan dia mau pergi kerumah temannya yang tidak jauh dari rumahku, karena itu dia mampir. Sungguh hari itu aku melihat mama mudaku begitu cantik dengan pakaian terusan mini yang modis.

Di tambah dia membiarkan rambutnya tergerai, kalau di lihat-lihat dia memang lebih cantik dari istriku sendiri. Ketika dia sedang duduk di ruang tengah sambil menelpon temannya, dari sana aku dengar kalau temannya sedang berada di luar kota, dan meminta maaf sama dia karena tidak memberi tahunya terlebih dahulu. Akupun mencoba menemaninya sambil menghidangkan secangkir teh padanya.

Nurmala melihatku dengan tajam, sampai-sampai aku yang salting. Tiba-tiba dia berdiri dan bilang kalau mau kebelakang, aku hanya menganngguk dan dia begitu menggoda ketika dia berjalan dan berlalu dari hadapanku, bahkan bajunya sampai mengusap wajahku. Sepertinya dia memang sengaja, sebagai seorang pria tulen akupun mengambil kesempatan dari ini.

Bagai sudah terkena hipnotis aku mengikutinya dari belakang, ternyata dia tahu kalau aku mengikutinya dengan melambatkan jalannya. Akhirnya aku dapat menyusulnya ketika itu dia sampai di depan kamarku, aku mendekap tubuh rampingnya dari belakang diapun langsung memegang tanganku. Kemudia aku mencium tekuk lehernya diapun membelai rambutku seraya mendesah.

Ketika tanganku yang berada di dadanya langsung meremas teteknya. Aku begitu tergiur wangi tubuhnya, dengan gairahnya aku cium dan aku raba-raba seluruh lekuk tubuh dari Nurmala, mama mudaku. Setelah itu kami saling pagut sambil berjalan menuju kamar tidur yang berada di dekat kami, setelah sampai di kamar. Dengan cepat aku buka bajuku sendiri.

Sedangkan Nurmala menatapku penuh nafsu, ketika dia melihat kontol panjangku dia mendorong tubuhku hingga terjungkal pada tempat tidur. Dengan lahapnya dia kulum dan memainkan kontolku dengan cara mengocoknya dan menghisap kontolku. Sampai-sampai aku mendesah dengan mnggigit bibirku “Ouugghh…ooouuggghhh….te…rus….nik…mat….oouugghh..” Nurmala menatapku.

Dan kembali melanjutkan aktifitasnya. Dia kocok dengan kedua tangannya sambil mengelusnya sedankan kalau mulutnya dia gunakan untuk mengulum dan menghisapnya. Aku menunduk mengambil bajunya dan segera membukanya, yang hanya sekali tarik tinggal celana dalam dan Bh yang dia pakai. Ketika dia berdiri dan sejenak ,kami saling pandang betapa aku begitu terpesona.

Akan tubuhnya yang begitu terawat, tidak sedikitpun ada lemak di dalam perutnya yang ramping beda banget dengan body istriku. Yang saat ini sudah sedikit melar atau montok, saat itu dia kembali melumat bibirku sambil melingkarkan tangannya pada leherku. Setlah itu aku dorong tubuhnya, hingga terlentang pada tempat tidur. DEngan segera aku masukkan kontolku.

Sambil melihat lubang memeknya aku memandu kontolku dengan tanganku. Setelah masuk kedalam memeknya akupun segera menggoyangnya layaknya dalam cerita panas “Uuugghhh….uuugghhh….ooouuugghhh…e..nak…sayang…” Saat itu aku lihat Nurmala tersenyum memandangku sambil ikut bergoyang mengimabangi goyanganku di atas tubuhnya yang mulus.

saat itu dia berkata dalam nafasnya yang sudah di penuhi oleh nafsu, yang memuncak ” Ce..pat..Di..on..nan…ti…Papamu takut datang..oouugghh…aaagghh” Akupun semakin cepat bergerak ke atas dan kebawah sambil memutar-mutar kontolku ke segala arah dan aku melihat dia juga menggigit bibirnya sambil mendesah dan menggelinjang “OOouugghh…oouugghh…oouugghh….sa..yang..” Kata Nurmala.

Sambil mendekap dan memainkan tangannya di punggungku yang sudah bash oleh keringat. Ketika semakin keras aku memompa tubuhnya, aku melihat teteknya bergoyanag dan menantang untuk segera aku remas. Dengan kedua tanganku akhirnya akupun meremasnya dan membuat Nurmala menggelinjang dan bukan lagi mendekap tubuhku kini dia memegang lenganku yang menekan akibat meremas teteknya.

” Di..on…ce..pat..sayang…A..ku…su..dah…oouugghh…oouuugghh…oouughh” Dengan sekali hentakkan kasar aku akhirnya mencapai klimaks itu” Te..ri..ma..ini..sayang..Aaauugghh..aaauuuggghhhh…. kini lubang memek Nurmala sudah di penuhi spermaku dan karena banyaknya sampai-sampai meluber keluar vagina atau memeknya. Dia mendekapku dan mengelus-elus punggungku. sama dengan pemain cerita panas, tubuh kami licin karena keringat.

Dengan tubuh yang sudah lemas, kami berdua akhirnya berpelukan di atas tempat tidur itu. Dan setelah di rasa cukup istirahat Nurmala merapikan pakaiannya, dan aku lihat dia hendak pergi namun sebelumnya mencium keningku dan melumat bibirku seraya berkata “Mama..boleh kan menemui kamu lagi..untuk melakukan ini..” Dengan tubuh yang masih bugil, akupun mengangguk.

Tidak ada komentar